Amazing ..... !!!
Itu terlontar dalam pikiran saya. Sejak awal tahun 2007 kami membuat beberapa resolusi; pada intinya untuk berbuat sesuatu tahun ini dalam loncatan keuangan dan usaha. Ada beberapa point berani yang kita canangkan dan ada bisikan hati berkata " toh nggak ada ruginya untuk beresolusi".
Awalnya hal tersebut merupakan hal yang biasa dan tidak punya efek apa-apa, sama seperti ketika kita kecil, saat orang bertanya: "mau jadi apa kalau sudah besar?" secara spontan kita menjawab sesuai dengan apa yang ada dikepala kita: "mau jadi pemain bola, dokter, polisi, insinyur" dan berbagai profesi lainnya
Pertanyaan yang sama keluar dari hati pada awal tahun ini, "mau jadi apa nanti, apa yang akan kita raih?" secara spontan apa yang kami pikirkan diutarakan, ditulis dan ditempel di point2 yang gampang ditangkap mata tentunya dengan versi orang dewasa. Ada semacam motivasi untuk mencapai hal yang sudah kita canangkan (malu kali kalo doing nothing), dengan modal pengetahuan,wawasan,pengalaman serta emosi betul-betul di optimalkan dan pada akhir tahun ini tepatnya belum berusia setahun resolusi itu sudah mencapai hasil yang yang justru jauh melampaui expectation.
Wah... kenapa tidak dari kemarin-kemarin?
Itu kata yang keluar dari hati. Pencapaian akan resolusi yang tepat tentu tidak terjadi begitu saja . Bukankah sejak anak-anak sampai sekarang ada semacam keinginan dan keinginan? Resolusi datang lewat proses yang panjang hingga kita cukup untuk mengerti keinginan dan kebutuhan kita secara jelas. Pencapaian yang baik disesuaikan dengan kondisi,tingkat kecerdasan dan kedewasaan kita. Pencapaain yang terbaik dari resolusi seorang anak adalah banyak teman, bisa diterima dilingkungan bermainnya, menjadi juara atau berlibur di rumah nenek dan sebagainya. Mungkin kebiasaan sensitive terhadap pengetahuan, pengalaman dan emosi ditambah dengan sikap fokus dan kegigihan menjadi tolok ukur kesuksesan finanansial akan berjalan cepat atau lambat untuk dicapai dan pencapaian tiap orang itu sudah barang tentu berbeda. Ada yang masih muda, bilanglah 20-an sudah mendulang profit 11 digit, atau mungkin ada 30an, 40an, 50an belum pernah merasa sukses secara financial.
Kebanyakan orang setelah sekolah memilih untuk bekerja (employee) sebagai pijakan meloncat untuk menjadi sukses financial melalui bidang usaha (owner). Mengapa?
Dalam dunia pendidikan kita hanya diajar cara berpikir yang scientific sehingga lebih baik dalam hal pengambilan keputusan. Itulah pengalaman saya ketika kerja di PT.Flour Daniel Batu Hijau project dari Newmont. Saat itu menghandle wire transfer Citibank dan weekly cash request, hanya 20% ilmu dari pendidikan formal yang saya pakai selebihnya adalah kreativitas kita. Apa yang bisa didapat sebagai pekerja (employee) adalah pengalaman, visi serta pengambilan keputusan, proses ini terus terbawa dan berkembang sampai disaat kita merasa diri matang untuk menjadi TDA.
Kematangan seseorang itu bervariasi, akan ada saatnya kita harus meloncat menjadi TDA, menguji pribadi kita. Dan inilah saatnya kita harus berani untuk keluar dari zona nyaman beralih ke-zona tantangan. Memang dimana-mana untuk melakukan lompatan ada rasa takut dan khawatir yang kuat tapi hal tersebut bisa dikalahkan dengan keyakinan akan kemampuan diri kita sendiri. Saya setuju sekali untuk melompat ke Highrisk-hightprofit yang positive. Ketika kita telah sampai di puncak zona nyaman (sebagai employee) yang mana sudah tidak ada lagi puncak yang lebih tinggi jangan cari zona nyaman baru. Ada "puncak resiko" yang lebih menjanjikan meskipun harus mulai dari bawah. Visi kita kedepankan dibarengi dengan usaha yang gigih yakin akan mewujudkan sukses yang besar.
Stenly
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Siap berkolaborasi melompat dari zona nyaman ke zona penuh tantangan ???
Yuuuukkk ...
Eka
http://www.pernik-unikdiary.blogspot.com
Posting Komentar